YKh70czewJPjhToldazULGfX6ywHJrRKT0pAw1TH
Bookmark

Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Menyusui

Kesehatan gigi dan mulut adalah salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh ibu hamil dan menyusui. Pasalnya, kondisi gigi dan mulut ibu tidak hanya berpengaruh pada kesehatan diri sendiri, tetapi juga pada kesehatan bayi yang sedang tumbuh di dalam kandungan atau yang sedang disusui.

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengalami masalah gigi dan mulut, seperti gigi berlubang, radang gusi, atau infeksi bakteri, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi kehamilan, seperti kelahiran prematur, bayi berat badan lahir rendah, atau preeklampsia. Selain itu, ibu hamil yang memiliki masalah gigi dan mulut juga dapat menularkan bakteri penyebab kerusakan gigi ke bayi melalui air liur saat menyusui.

Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil dan menyusui untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka dengan baik. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merawat gigi dan mulut selama masa kehamilan dan menyusui.

Sikat Gigi Secara Rutin dan Benar

Menyikat gigi secara rutin dapat membantu membersihkan plak, yaitu lapisan tipis yang terbentuk dari sisa makanan dan bakteri yang menempel di permukaan gigi. Plak yang tidak dibersihkan dapat menyebabkan kerusakan gigi, radang gusi, bau mulut, atau infeksi bakteri.

Untuk menyikat gigi dengan benar, ikuti langkah-langkah berikut:

  • Pilih sikat gigi yang memiliki bulu lembut dan ujung bulat agar tidak melukai gusi.
  • Pilih pasta gigi yang mengandung fluoride untuk membantu memperkuat enamel gigi.
  • Basahi sikat gigi dengan air bersih dan oleskan pasta gigi secukupnya.
  • Sikat gigi dengan gerakan memutar dari arah gusi ke arah ujung gigi. Lakukan hal ini pada semua permukaan gigi, baik bagian dalam maupun luar.
  • Sikat juga lidah dengan lembut untuk menghilangkan bakteri penyebab bau mulut.
  • Berkumurlah dengan air bersih untuk membersihkan sisa pasta gigi di mulut.
  • Ganti sikat gigi setiap tiga sampai empat bulan sekali atau jika bulunya sudah rusak.

Lakukan Flossing

Flossing dapat membantu menghilangkan sisa makanan atau plak yang tidak terjangkau oleh sikat gigi. Sisa makanan atau plak yang tertinggal di sela-sela gigi dapat menyebabkan kerusakan gigi atau radang gusi.

Untuk melakukan flossing dengan benar, ikuti langkah-langkah berikut:

  • Potong benang gigi sepanjang sekitar 45 cm.
  • Ikat salah satu ujung benang pada jari tengah tangan kiri dan ujung lainnya pada jari tengah tangan kanan.
  • Masukkan benang gigi ke sela-sela gigi dengan hati-hati. Jangan menekan terlalu keras agar tidak melukai gusi.
  • Gerakkan benang gigi ke atas dan ke bawah dengan membentuk huruf C di sekitar gigi. Lakukan hal ini pada setiap sela gigi, baik bagian atas maupun bawah.
  • Gunakan bagian benang yang bersih untuk setiap sela gigi. Jangan menggunakan bagian benang yang sudah kotor atau berdarah.
  • Buang benang gigi yang sudah digunakan dan berkumurlah dengan air bersih.

Gunakan Obat Kumur

Obat kumur dapat membantu membunuh bakteri penyebab kerusakan gigi, radang gusi, atau bau mulut. Obat kumur juga dapat membantu mengurangi peradangan atau pendarahan pada gusi.

Untuk menggunakan obat kumur dengan benar, ikuti langkah-langkah berikut:

  • Pilih obat kumur yang tidak mengandung alkohol dan mengandung fluoride. Alkohol dapat menyebabkan iritasi atau kekeringan pada mulut, sedangkan fluoride dapat membantu memperkuat enamel gigi.
  • Tuangkan obat kumur sebanyak 15-20 ml ke dalam gelas atau tutup botol.
  • Kumur-kumur obat kumur di dalam mulut selama 30 detik. Jangan menelan obat kumur.
  • Buang obat kumur dari mulut dan jangan berkumur dengan air bersih.

Kurangi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis

Makanan dan minuman manis dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi karena gula dapat bereaksi dengan bakteri di mulut dan menghasilkan asam yang dapat merusak enamel gigi. Asam ini juga dapat menyebabkan demineralisasi atau pengikisan mineral pada gigi.

Untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis, ikuti tips berikut:

  • Batasi konsumsi makanan dan minuman manis hanya pada saat makan utama, seperti sarapan, makan siang, atau makan malam. Hindari mengonsumsinya di antara waktu makan atau sebagai camilan.
  • Jika ingin mengonsumsi makanan atau minuman manis, segera sikat gigi setelahnya atau berkumurlah dengan air bersih untuk membersihkan gula yang menempel di gigi.
  • Pilih makanan atau minuman yang rendah gula atau bebas gula, seperti buah-buahan segar, yogurt tanpa tambahan gula, susu rendah lemak, teh hijau, atau air putih.

Konsumsi Makanan Tinggi Kalsium

Kalsium adalah mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membentuk dan mempertahankan tulang dan gigi yang kuat. Kalsium juga dapat membantu mencegah osteoporosis atau pengeroposan tulang yang dapat mempengaruhi struktur rahang dan menyebabkan gigi goyah.

Kebutuhan kalsium bagi ibu hamil dan menyusui adalah sekitar 1000 mg per hari. Untuk memenuhi kebutuhan ini, ikuti tips berikut:

  • Konsumsi makanan yang tinggi kalsium setiap hari, seperti susu, keju, yogurt, telur, bayam, sarden, atau salmon. Satu gelas susu mengandung sekitar 300 mg kalsium, sedangkan satu potong keju mengandung sekitar 200 mg kalsium.
  • Jika alergi atau tidak suka dengan susu atau produk olahannya, pilih makanan yang diperkaya dengan kalsium, seperti sereal, jus jeruk, tahu, atau kacang-kacangan.
  • Jika perlu, konsultasikan dengan dokter tentang suplemen kalsium yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Jangan mengonsumsi suplemen kalsium tanpa resep dokter karena dapat menyebabkan efek samping seperti sembelit, batu ginjal, atau gangguan jantung.

Periksakan Gigi dan Mulut Secara Berkala

Pemeriksaan gigi dan mulut secara berkala dapat membantu mendeteksi dan mengobati masalah gigi dan mulut yang mungkin terjadi selama masa kehamilan dan menyusui. Dokter gigi juga dapat memberikan saran dan perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Untuk melakukan pemeriksaan gigi dan mulut secara berkala, ikuti tips berikut:

  • Informasikan kepada dokter gigi bahwa Anda sedang hamil atau menyusui. Dokter gigi akan menyesuaikan prosedur dan obat-obatan yang digunakan sesuai dengan keadaan Anda.
  • Lakukan pemeriksaan gigi dan mulut setidaknya dua kali selama masa kehamilan, yaitu pada trimester pertama dan ketiga. Hindari melakukan pemeriksaan pada trimester kedua karena risiko terjadinya kontraksi rahim.
  • Lakukan pemeriksaan gigi dan mulut setidaknya satu kali selama masa menyusui. Jika ada masalah gigi atau mulut yang memerlukan perawatan segera, jangan menunda-nunda untuk berkonsultasi dengan dokter gigi.
  • Jika perlu melakukan perawatan gigi yang melibatkan sinar X, pastikan dokter gigi menggunakan pelindung perut untuk melindungi bayi Anda dari radiasi. Jika perlu melakukan perawatan gigi yang melibatkan anestesi lokal, pastikan dokter gigi menggunakan obat bius yang aman bagi ibu hamil atau menyusui.


Kesimpulan

Kesehatan gigi dan mulut adalah salah satu hal yang penting untuk diperhatikan oleh ibu hamil dan menyusui. Kondisi gigi dan mulut ibu dapat mempengaruhi kesehatan diri sendiri maupun bayi yang sedang tumbuh di dalam kandungan atau yang sedang disusui.

Untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut selama masa kehamilan dan menyusui, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:

  • Sikat gigi secara rutin dan benar
  • Lakukan flossing
  • Gunakan obat kumur
  • Kurangi konsumsi makanan dan minuman manis
  • Konsumsi makanan tinggi kalsium
  • Periksakan gigi dan mulut secara berkala

Dengan melakukan cara-cara di atas, ibu hamil dan menyusui dapat merawat gigi dan mulut mereka agar tetap sehat dan terhindar dari masalah yang dapat mempengaruhi kesehatan bayi.


Pertanyaan Sering Ditanyakan (FAQ)

Berikut adalah beberapa pertanyaan sering ditanyakan (FAQ) tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dan menyusui beserta jawabannya.

Apakah ibu hamil lebih rentan mengalami kerusakan gigi?

Ya, ibu hamil lebih rentan mengalami kerusakan gigi karena beberapa faktor, seperti:

  • Perubahan hormon yang dapat menyebabkan gusi lebih sensitif dan mudah berdarah
  • Mual dan muntah yang dapat meningkatkan asam di mulut dan merusak enamel gigi
  • Nafsu makan yang meningkat dan keinginan mengonsumsi makanan manis yang dapat meningkatkan plak dan bakteri di mulut
  • Kebutuhan kalsium yang meningkat untuk membentuk tulang dan gigi bayi yang dapat mengurangi kalsium pada gigi ibu

Oleh karena itu, ibu hamil harus lebih rajin dan teliti dalam merawat gigi dan mulut mereka.

Apakah ibu hamil boleh melakukan bleaching gigi?

Tidak, ibu hamil tidak disarankan untuk melakukan bleaching gigi atau pemutihan gigi karena prosedur ini dapat membahayakan kesehatan bayi. Bleaching gigi menggunakan bahan kimia, seperti hidrogen peroksida atau karbamid peroksida, yang dapat diserap oleh tubuh dan mencapai plasenta. Bahan kimia ini dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel bayi atau mengganggu perkembangan bayi.

Jika ibu hamil ingin memiliki gigi yang lebih putih, sebaiknya tunggu sampai melahirkan atau selesai menyusui. Selama masa kehamilan atau menyusui, ibu hamil dapat melakukan cara alami untuk memutihkan gigi, seperti:

  • Menyikat gigi secara rutin dan benar
  • Menghindari makanan atau minuman yang dapat menyebabkan noda pada gigi, seperti kopi, teh, anggur merah, atau rokok
  • Mengonsumsi makanan yang dapat membantu membersihkan gigi, seperti apel, wortel, seledri, atau stroberi

Apakah ibu hamil boleh menggunakan pasta gigi dengan fluoride?

Ya, ibu hamil boleh menggunakan pasta gigi dengan fluoride karena fluoride dapat membantu memperkuat enamel gigi dan mencegah kerusakan gigi. Fluoride juga dapat membantu mengurangi risiko terjadinya karies gigi pada bayi.

Namun, ibu hamil harus berhati-hati dalam menggunakan pasta gigi dengan fluoride. Jangan menggunakan pasta gigi dengan fluoride terlalu banyak atau menelan pasta gigi saat menyikat gigi. Hal ini karena fluoride dalam dosis tinggi dapat menyebabkan fluorosis atau perubahan warna pada enamel gigi. Fluorosis dapat terjadi pada bayi jika ibu hamil mengonsumsi fluoride berlebihan selama masa kehamilan.

Apakah ibu menyusui boleh menggunakan obat kumur dengan alkohol?

Tidak, ibu menyusui tidak disarankan untuk menggunakan obat kumur dengan alkohol karena alkohol dapat masuk ke dalam ASI dan mempengaruhi kesehatan bayi. Alkohol dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf pusat, perkembangan otak, atau perilaku bayi. Alkohol juga dapat mengurangi produksi ASI dan mengganggu ikatan antara ibu dan bayi.

Jika ibu menyusui ingin menggunakan obat kumur, sebaiknya pilih obat kumur yang tidak mengandung alkohol dan mengandung fluoride. Obat kumur ini dapat membantu membunuh bakteri penyebab kerusakan gigi, radang gusi, atau bau mulut tanpa membahayakan kesehatan bayi.

Apakah ibu menyusui boleh melakukan cabut gigi?

Ya, ibu menyusui boleh melakukan cabut gigi jika memang diperlukan untuk mengatasi masalah gigi yang parah, seperti infeksi akar gigi, abses gigi, atau impaksi gigi. Cabut gigi tidak akan mempengaruhi produksi ASI atau kesehatan bayi.

Namun, ibu menyusui harus berhati-hati dalam melakukan cabut gigi. Pastikan dokter gigi menggunakan obat bius lokal yang aman bagi ibu menyusui, seperti lidokain atau artikain. Hindari obat bius lokal yang mengandung epinefrin atau adrenalin karena dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung atau tekanan darah.

Jika dokter gigi memberikan resep obat pereda nyeri setelah cabut gigi, pastikan obat tersebut aman bagi ibu menyusui, seperti parasetamol atau ibuprofen. Hindari obat pereda nyeri yang mengandung kodein atau tramadol karena dapat menyebabkan efek samping pada bayi, seperti mengantuk, lemas, atau kesulitan bernapas.

Jika perlu menyusui bayi setelah cabut gigi, pastikan mulut Anda bersih dari darah atau kotoran. Berkumurlah dengan air garam hangat untuk membantu menyembuhkan luka dan mencegah infeksi. Jangan menyusui bayi jika Anda masih merasakan efek obat bius atau obat pereda nyeri.

Posting Komentar

Posting Komentar