YKh70czewJPjhToldazULGfX6ywHJrRKT0pAw1TH
Bookmark

7 Mitos dan Fakta tentang Flu yang Perlu Anda Ketahui

Flu adalah salah satu penyakit yang sering menyerang banyak orang, terutama saat musim hujan. Namun, meskipun flu adalah penyakit yang umum, masih banyak mitos dan kesalahpahaman yang beredar tentang penyakit ini. Apa saja mitos dan fakta tentang flu yang perlu Anda ketahui? Simak artikel ini untuk mengetahuinya.

Apa itu Flu?

Flu atau influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus pada hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Gejala flu biasanya meliputi demam, sakit kepala, hidung tersumbat, pilek, batuk, nyeri otot, dan lemas. Flu dapat menular dari orang ke orang melalui percikan bersin, batuk, atau kontak langsung dengan penderita1.

7 Mitos dan Fakta tentang Flu

Berikut adalah beberapa mitos dan fakta tentang flu yang perlu Anda ketahui:

1. Mitos: Terkena Flu Karena Rambut Basah dan Keluar Rumah Tanpa Pakai Jaket

Faktanya, flu hanya bisa menular lewat paparan virus, misalnya lewat percikan bersin atau berada di ruangan yang sama dengan penderita. Jadi, mitos yang mengatakan Anda dapat tertular flu karena rambut basah atau tidak pakai jaket saat keluar rumah itu tidak benar2.

Namun, hal ini tidak berarti Anda bisa mengabaikan kesehatan tubuh Anda. Cuaca dingin dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh melemah. Oleh karena itu, Anda tetap perlu menjaga suhu tubuh agar tetap hangat dan nyaman.

2. Mitos: Flu Tidak Menular

Faktanya, flu sangat menular. Bahkan virus influenza bisa menulari orang lain sebelum tubuh Anda menimbulkan gejala. Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), tubuh dapat menularkan flu sehari sebelum gejala muncul. Tubuh juga dapat menulari virus flu, utamanya ketika 3-4 hari pertama saat gejala demam, batuk, dan pilek muncul. Tidak hanya itu, sekitar 5-7 hari setelah flu membaik, tubuh pun masih tetap bisa menulari virus influenza kepada orang yang sehat2.

Untuk mencegah penularan flu, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, seperti:

  • Menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk dengan tisu atau siku bagian dalam.
  • Membuang tisu bekas pakai ke tempat sampah.
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer.
  • Menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
  • Menggunakan masker saat sakit atau berada di tempat umum.

3. Mitos: Vaksin Flu Sebabkan Influenza

Faktanya, vaksin justru melindungi tubuh dari flu. Virus influenza umumnya dapat bermutasi dan memiliki varian berbeda di setiap tahun. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk mendapatkan vaksin flu setiap tahun untuk melindungi diri dari virus influenza. Vaksin flu efektif membantu tubuh mengembangkan antibodi untuk melindungi diri dari virus. Dibutuhkan sekitar dua minggu untuk antibodi berkembang agar tubuh dapat melawan virus influenza2.

Vaksin flu tidak menyebabkan influenza karena vaksin mengandung virus yang sudah dimatikan atau dilemahkan. Namun, ada kemungkinan Anda merasakan efek samping ringan setelah divaksin, seperti nyeri di tempat suntikan, kemerahan, bengkak, demam rendah, sakit kepala, atau nyeri otot. Efek samping ini biasanya hilang dalam beberapa hari dan tidak berbahaya.

4. Mitos: Flu Hanya Penyakit Ringan

Faktanya, flu dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Bahkan, flu dapat memicu komplikasi, baik ringan maupun parah. Komplikasi ringan akibat flu seperti infeksi telinga atau infeksi sinus. Sementara itu, komplikasi serius dapat mengembangkan kondisi sepsis (infeksi darah) dan pneumonia. Kondisi orang dengan kondisi kronis, seperti gagal jantung kongestif, asma, dan diabetes yang terkena flu dapat memburuk. Dalam beberapa kasus, orang dengan penyakit kronis yang terkena flu berisiko mengalami serangan jantung dan stroke2.

Untuk menghindari komplikasi flu, Anda perlu segera mendapatkan pengobatan yang tepat jika mengalami gejala flu. Anda juga perlu istirahat cukup, minum banyak cairan, dan mengonsumsi makanan bergizi untuk mempercepat penyembuhan.

5. Mitos: Sup Ayam Sebagai Obat Flu

Faktanya, sup ayam hanya bisa meredakan gejala flu seperti tenggorokan gatal, hidung tersumbat, dan menyeruput kaldu hangatnya bisa mencukup kebutuhan cairan saat tubuh sedang tidak fit. Obat untuk mengatasi flu adalah antivirus2. Antivirus adalah obat yang dapat membunuh atau menghambat perkembangan virus dalam tubuh. Antivirus biasanya diberikan oleh dokter sesuai dengan jenis dan tingkat keparahan flu yang dialami.

Selain antivirus, Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri atau penurun demam yang dijual bebas di apotek, seperti parasetamol atau ibuprofen. Namun, Anda harus berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan ini dan selalu ikuti petunjuk penggunaannya.

6. Mitos: Minum Antibiotik Bisa Mengobati Flu

Faktanya, antibiotik tidak efektif untuk mengobati flu karena antibiotik hanya bekerja untuk membunuh bakteri, bukan virus2. Minum antibiotik secara sembarangan dapat menyebabkan resistensi antibiotik, yaitu kondisi di mana bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik dan menyulitkan pengobatan infeksi bakteri di kemudian hari.

Antibiotik hanya diberikan oleh dokter jika ada komplikasi bakteri akibat flu, seperti pneumonia bakteri atau infeksi telinga. Jika Anda mendapatkan resep antibiotik dari dokter, pastikan Anda menghabiskan dosisnya sesuai anjuran dokter.

7. Mitos: Ibu Hamil Tidak Boleh Vaksin Flu

Faktanya, ibu hamil justru sangat disarankan untuk mendapatkan vaksin flu karena ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi akibat flu2. Komplikasi flu pada ibu hamil dapat berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan janin, seperti keguguran, kelahiran prematur, atau berat badan lahir rendah.

Vaksin flu aman untuk ibu hamil dan janin karena vaksin tidak mengandung virus hidup. Vaksin flu juga dapat memberikan perlindungan kepada bayi setelah lahir hingga enam bulan pertama kehidupannya.


Kesimpulan

Flu adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus pada hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Flu dapat menular dari orang ke orang melalui percikan bersin, batuk, atau kontak langsung dengan penderita. Flu dapat dicegah dengan mendapatkan vaksin flu setiap tahun dan menjaga kesehatan tubuh. Flu juga dapat diobati dengan antivirus dan obat pereda nyeri atau penurun demam yang dijual bebas di apotek.

Ada banyak mitos dan fakta tentang flu yang perlu Anda ketahui agar tidak salah dalam mencegah dan mengobati penyakit ini. Beberapa mitos yang sering beredar antara lain:

  • Terkena flu karena rambut basah dan keluar rumah tanpa pakai jaket.
  • Flu tidak menular.
  • Vaksin flu sebabkan influenza.
  • Flu hanya penyakit ringan.
  • Sup ayam sebagai obat flu.
  • Minum antibiotik bisa mengobati flu.
  • Ibu hamil tidak boleh vaksin flu.


Pertanyaan Sering Ditanyakan (FAQ) tentang Flu

Berikut adalah beberapa pertanyaan sering ditanyakan (FAQ) tentang flu beserta jawabannya:

Q: Apa bedanya flu dengan pilek?

A: Flu dan pilek adalah dua penyakit yang berbeda, meskipun memiliki gejala yang mirip. Flu disebabkan oleh virus influenza, sedangkan pilek disebabkan oleh lebih dari 200 jenis virus yang berbeda, seperti rhinovirus, coronavirus, atau adenovirus. Gejala flu biasanya lebih parah dan mendadak daripada pilek. Flu juga dapat menyebabkan demam tinggi, nyeri otot, dan lemas, sedangkan pilek biasanya hanya menyebabkan hidung tersumbat, bersin, dan sakit tenggorokan.

Q: Apa yang harus saya lakukan jika saya terkena flu?

A: Jika Anda terkena flu, Anda harus segera menghubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dokter mungkin akan memberikan antivirus untuk membantu mengurangi gejala dan durasi flu. Anda juga harus istirahat cukup, minum banyak cairan, dan mengonsumsi makanan bergizi untuk mempercepat penyembuhan. Hindari kontak dengan orang lain agar tidak menularkan virus.

Q: Apakah ada obat alami yang bisa membantu mengatasi flu?

A: Ada beberapa obat alami yang bisa membantu meredakan gejala flu, seperti:

  • Madu: Madu memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi yang bisa membantu meredakan batuk dan sakit tenggorokan. Anda bisa mencampurkan satu sendok madu dengan air hangat atau teh herbal dan minum dua kali sehari.
  • Jahe: Jahe memiliki sifat antiviral dan antiinflamasi yang bisa membantu mengurangi peradangan pada saluran pernapasan. Anda bisa merebus beberapa irisan jahe dengan air dan minum sebagai teh atau menambahkan jahe ke dalam makanan Anda.
  • Bawang putih: Bawang putih memiliki sifat antibakteri dan antiviral yang bisa membantu melawan infeksi. Anda bisa mengonsumsi bawang putih mentah atau menambahkannya ke dalam makanan Anda.

Namun, perlu diingat bahwa obat alami ini tidak dapat menggantikan pengobatan medis yang diberikan oleh dokter. Anda tetap harus mengikuti anjuran dokter dan minum obat yang diresepkan.

Q: Apakah saya perlu isolasi mandiri jika saya terkena flu?

A: Ya, Anda perlu isolasi mandiri jika Anda terkena flu untuk mencegah penularan kepada orang lain. Menurut CDC, Anda harus tetap tinggal di rumah selama setidaknya 10 hari sejak gejala pertama muncul atau sampai tidak lagi demam selama 24 jam tanpa menggunakan obat penurun demam. Anda juga harus menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain di rumah dan menggunakan masker jika harus berinteraksi dengan mereka.

Q: Bagaimana cara mencegah flu?

A: Cara terbaik untuk mencegah flu adalah dengan mendapatkan vaksin flu setiap tahun. Vaksin flu dapat melindungi tubuh dari virus influenza yang paling umum beredar di setiap musim. Selain itu, Anda juga harus menjaga kesehatan tubuh dengan cara:

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer secara rutin.
  • Menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
  • Menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk dengan tisu atau siku bagian dalam.
  • Membuang tisu bekas pakai ke tempat sampah.
  • Membersihkan dan mendisinfeksi permukaan benda yang sering disentuh.
  • Mengonsumsi makanan bergizi dan minum banyak cairan.
  • Istirahat cukup dan olahraga teratur.
Posting Komentar

Posting Komentar