YKh70czewJPjhToldazULGfX6ywHJrRKT0pAw1TH
Bookmark

7 Makanan Penyebab Alergi Paling Umum dan Cara Menghindarinya

Alergi makanan adalah kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat tertentu yang terkandung dalam makanan. Reaksi alergi ini bisa bervariasi, mulai dari gatal-gatal, ruam, pembengkakan, hingga sesak napas. Alergi makanan bisa sangat mengganggu kualitas hidup dan bahkan berpotensi mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan tepat.

Meskipun alergi makanan bisa dipicu oleh berbagai jenis makanan, ada beberapa makanan yang lebih sering menjadi penyebab alergi daripada yang lain. Berikut ini adalah tujuh makanan penyebab alergi paling umum dan cara menghindarinya.

Susu

Susu adalah salah satu makanan penyebab alergi yang paling umum, terutama pada anak-anak. Alergi susu disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap protein yang terdapat dalam susu, seperti kasein atau whey. Gejala alergi susu bisa meliputi gatal-gatal, ruam, mual, muntah, diare, kembung, hingga sesak napas.

Cara menghindari alergi susu adalah dengan mengganti susu sapi dengan susu nabati, seperti susu kedelai, susu almond, atau susu oatmeal. Selain itu, perhatikan juga label pada produk olahan susu, seperti keju, yogurt, es krim, atau mentega. Hindari produk yang mengandung bahan-bahan seperti laktosa, kaseinat, whey protein, atau susu bubuk.

Makanan Penyebab Alergi
Susu Protein kasein atau whey

Telur

Telur adalah sumber protein yang baik dan banyak digunakan dalam berbagai masakan. Namun, telur juga bisa menjadi pemicu alergi bagi sebagian orang. Alergi telur disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap protein yang terdapat dalam putih atau kuning telur. Gejala alergi telur bisa meliputi gatal-gatal, ruam, pembengkakan pada wajah atau bibir, batuk, hingga sesak napas.

Cara menghindari alergi telur adalah dengan menghindari konsumsi telur dalam bentuk apa pun, baik mentah maupun matang. Selain itu, perhatikan juga label pada produk olahan telur, seperti mayones, kue, roti, pasta, atau vaksin. Hindari produk yang mengandung bahan-bahan seperti albumin, ovalbumin, ovomucoid, atau lysozyme.

Makanan Penyebab Alergi
Telur Protein albumin atau ovalbumin

Kacang

Kacang adalah salah satu makanan penyebab alergi yang paling serius dan bisa menimbulkan reaksi anafilaksis. Anafilaksis adalah kondisi gawat darurat yang ditandai dengan pembengkakan pada tenggorokan dan kesulitan bernapas. Alergi kacang disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap protein yang terdapat dalam berbagai jenis kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang almond, kacang mete, atau kacang pistachio. Gejala alergi kacang bisa meliputi gatal-gatal, ruam, pembengkakan pada wajah atau bibir, mual, muntah, diare, hingga sesak napas.

Cara menghindari alergi kacang adalah dengan menghindari konsumsi kacang-kacangan dalam bentuk apa pun, baik utuh maupun olahan. Selain itu, perhatikan juga label pada produk olahan kacang-kacangan, seperti selai kacang, biskuit, cokelat, atau sereal. Hindari produk yang mengandung bahan-bahan seperti arachis oil, peanut flour, atau nut extract.

Makanan Penyebab Alergi
Kacang Protein arachin atau conarachin

Ikan

Ikan adalah sumber protein dan omega-3 yang baik untuk kesehatan. Namun, ikan juga bisa menyebabkan alergi bagi sebagian orang. Alergi ikan disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap protein yang terdapat dalam daging ikan. Gejala alergi ikan bisa meliputi gatal-gatal, ruam, pembengkakan pada wajah atau bibir, mual, muntah, diare, hingga sesak napas.

Cara menghindari alergi ikan adalah dengan menghindari konsumsi ikan dalam bentuk apa pun, baik segar maupun kalengan. Selain itu, perhatikan juga label pada produk olahan ikan, seperti sarden, tuna, salmon, atau bakso. Hindari produk yang mengandung bahan-bahan seperti fish oil, fish sauce, atau fish extract.

Makanan Penyebab Alergi
Ikan Protein parvalbumin

Udang

Udang adalah salah satu jenis seafood yang banyak digemari karena rasanya yang lezat dan gizinya yang tinggi. Namun, udang juga bisa menjadi pemicu alergi bagi sebagian orang. Alergi udang disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap protein yang terdapat dalam daging udang. Gejala alergi udang bisa meliputi gatal-gatal, ruam, pembengkakan pada wajah atau bibir, mual, muntah, diare, hingga sesak napas.

Cara menghindari alergi udang adalah dengan menghindari konsumsi udang dalam bentuk apa pun, baik segar maupun beku. Selain itu, perhatikan juga label pada produk olahan udang, seperti kerupuk udang, dim sum, sushi, atau saus tiram. Hindari produk yang mengandung bahan-bahan seperti shrimp paste, shrimp powder, atau shrimp extract.

Makanan Penyebab Alergi
Udang Protein tropomyosin

Gandum

Gandum adalah salah satu jenis biji-bijian yang banyak digunakan dalam berbagai produk pangan. Gandum mengandung gluten, yaitu protein yang memberikan tekstur kenyal dan elastis pada adonan. Namun, gluten juga bisa menyebabkan alergi atau intoleransi bagi sebagian orang. Alergi gandum disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap protein yang terdapat dalam gandum. Gejala alergi gandum bisa meliputi gatal-gatal, ruam, pembengkakan pada wajah atau bibir. Selain itu, perhatikan juga label pada produk olahan gandum, seperti roti, kue, pasta, sereal, atau biskuit. Hindari produk yang mengandung bahan-bahan seperti gluten, wheat flour, wheat starch, atau wheat germ.

Makanan Penyebab Alergi
Gandum Protein gluten

Kedelai

Kedelai adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang banyak digunakan sebagai bahan dasar berbagai produk pangan, seperti tahu, tempe, susu kedelai, atau kecap. Kedelai mengandung protein yang bisa menyebabkan alergi bagi sebagian orang. Alergi kedelai disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap protein yang terdapat dalam kedelai. Gejala alergi kedelai bisa meliputi gatal-gatal, ruam, pembengkakan pada wajah atau bibir, mual, muntah, diare, hingga sesak napas.

Cara menghindari alergi kedelai adalah dengan menghindari konsumsi kedelai dalam bentuk apa pun, baik segar maupun olahan. Selain itu, perhatikan juga label pada produk olahan kedelai, seperti tahu, tempe, susu kedelai, kecap, atau miso. Hindari produk yang mengandung bahan-bahan seperti soy protein, soy flour, soy lecithin, atau soy sauce.

Makanan Penyebab Alergi
Kedelai Protein glycinin atau beta-conglycinin

Kiat Menghindari Alergi Makanan

Alergi makanan bisa sangat mengganggu kesehatan dan kenyamanan Anda. Untuk menghindari alergi makanan, ada beberapa kiat yang bisa Anda lakukan, antara lain:

  • Kenali makanan-makanan yang bisa menyebabkan alergi bagi Anda dan hindari konsumsinya.
  • Baca label pada produk pangan yang Anda beli dan pastikan tidak mengandung bahan-bahan alergen.
  • Jika Anda makan di luar rumah, tanyakan kepada pelayan atau koki tentang bahan-bahan yang digunakan dalam masakan yang Anda pesan.
  • Bawa obat anti-alergi atau epinefrin jika Anda memiliki riwayat alergi makanan yang parah.
  • Segera hubungi dokter atau layanan darurat jika Anda mengalami gejala alergi makanan yang berat.


Kesimpulan

Alergi makanan adalah kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat tertentu yang terkandung dalam makanan. Alergi makanan bisa menimbulkan gejala yang bervariasi, mulai dari gatal-gatal hingga sesak napas. Alergi makanan bisa sangat mengganggu kualitas hidup dan bahkan berpotensi mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan tepat.

Ada beberapa makanan yang lebih sering menjadi penyebab alergi daripada yang lain. Tujuh makanan penyebab alergi paling umum adalah susu, telur, kacang-kacangan, ikan, udang, gandum, dan kedelai. Makanan-makanan ini mengandung protein yang bisa memicu reaksi alergi pada sistem kekebalan tubuh. Gejala alergi makanan bisa bervariasi, mulai dari gatal-gatal hingga sesak napas.

Untuk menghindari alergi makanan, Anda perlu mengenali makanan-makanan yang bisa menyebabkan alergi bagi Anda dan menghindari konsumsinya. Anda juga perlu membaca label pada produk pangan yang Anda beli dan memastikan tidak mengandung bahan-bahan alergen. Jika Anda makan di luar rumah, tanyakan kepada pelayan atau koki tentang bahan-bahan yang digunakan dalam masakan yang Anda pesan. Bawa obat anti-alergi atau epinefrin jika Anda memiliki riwayat alergi makanan yang parah. Segera hubungi dokter atau layanan darurat jika Anda mengalami gejala alergi makanan yang berat.


Pertanyaan Sering Ditanyakan (FAQ)

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan sering ditanyakan (FAQ) tentang alergi makanan dan jawabannya.

Apa itu alergi makanan?

Alergi makanan adalah kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat tertentu yang terkandung dalam makanan. Zat-zat ini disebut alergen dan biasanya berupa protein.

Bagaimana cara mengetahui apakah saya alergi terhadap suatu makanan?

Cara mengetahui apakah Anda alergi terhadap suatu makanan adalah dengan melakukan tes alergi. Tes alergi bisa dilakukan dengan cara kulit, darah, atau oral. Tes kulit melibatkan penusukan kulit dengan jarum yang mengandung alergen dan mengamati apakah ada reaksi seperti kemerahan atau gatal. Tes darah melibatkan pengambilan sampel darah dan mengukur kadar antibodi IgE yang spesifik terhadap alergen. Tes oral melibatkan pemberian dosis kecil alergen secara bertahap dan mengamati apakah ada reaksi seperti gatal-gatal atau sesak napas.

Apa saja gejala alergi makanan?

Gejala alergi makanan bisa bervariasi, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan reaksi. Gejala alergi makanan bisa meliputi:

  • Gatal-gatal, ruam, atau biduran pada kulit
  • Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
  • Mual, muntah, diare, atau kembung
  • Batuk, bersin, hidung tersumbat, atau mata berair
  • Sesak napas, wheezing, atau asma
  • Pusing, pingsan, atau syok anafilaksis

Apa yang harus saya lakukan jika saya mengalami gejala alergi makanan?

Jika Anda mengalami gejala alergi makanan, Anda harus segera melakukan hal-hal berikut:

  • Berhenti mengonsumsi makanan yang diduga menyebabkan alergi
  • Minum obat anti-alergi seperti antihistamin atau kortikosteroid sesuai anjuran dokter
  • Gunakan epinefrin jika Anda memiliki riwayat reaksi anafilaksis atau sesuai anjuran dokter
  • Hubungi dokter atau layanan darurat jika gejala tidak membaik atau bertambah parah

Bagaimana cara mencegah alergi makanan?

Cara mencegah alergi makanan adalah dengan menghindari konsumsi makanan-makanan yang bisa menyebabkan alergi bagi Anda. Anda juga perlu membaca label pada produk pangan yang Anda beli dan memastikan tidak mengandung bahan-bahan alergen. Jika Anda makan di luar rumah, tanyakan kepada pelayan atau koki tentang bahan-bahan yang digunakan dalam masakan yang Anda pesan. Bawa obat anti-alergi atau epinefrin jika Anda memiliki riwayat alergi makanan yang parah.

Posting Komentar

Posting Komentar