YKh70czewJPjhToldazULGfX6ywHJrRKT0pAw1TH
Bookmark

5 Olahraga yang Dilarang Saat Hamil dan Alternatifnya

Olahraga adalah salah satu aktivitas yang baik untuk kesehatan tubuh dan pikiran. Namun, tidak semua jenis olahraga cocok untuk dilakukan oleh ibu hamil. Ada beberapa olahraga yang dilarang saat hamil karena dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Apa saja olahraga tersebut dan apa alternatifnya? Simak ulasan berikut ini.

5 Olahraga yang Dilarang Saat Hamil

Olahraga Alasan Dilarang Alternatif
Aerobik Olahraga ini dapat menyebabkan kelelahan, dehidrasi, dan peningkatan suhu tubuh yang berisiko mengganggu perkembangan janin1Selain itu, gerakan aerobik yang terlalu aktif juga dapat meningkatkan risiko cedera pada sendi, otot, dan ligamen yang melemah saat hamil2. Senam hamil, yoga hamil, atau pilates hamil. Olahraga ini dapat membantu menguatkan otot-otot tubuh, meningkatkan fleksibilitas, dan mengurangi stres3Pastikan untuk melakukan olahraga ini di bawah bimbingan instruktur bersertifikat dan sesuai dengan kemampuan tubuh4.
Basket Olahraga ini termasuk olahraga kontak yang memiliki risiko tinggi terjadinya tabrakan, terjatuh, atau terkena bola di perut. Hal ini dapat menyebabkan trauma pada rahim, plasenta, atau janin5. Berenang. Olahraga ini dapat melatih kardiovaskular, pernapasan, dan otot-otot tubuh tanpa memberikan tekanan pada sendi dan tulang belakang6Berenang juga dapat membantu mengurangi bengkak pada kaki dan tangan yang sering dialami oleh ibu hamil7.
Futsal atau sepak bola Sama seperti basket, olahraga ini juga berisiko menimbulkan cedera akibat tabrakan, terjatuh, atau terkena bola di perut. Selain itu, olahraga ini juga membutuhkan stamina yang tinggi dan gerakan yang cepat yang dapat menyebabkan kelelahan atau pingsan8. Jalan kaki atau joging. Olahraga ini dapat meningkatkan sirkulasi darah, menjaga kesehatan jantung, dan membakar kalori9. Jalan kaki atau joging juga dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja dengan mudah. Namun, pastikan untuk memilih jalur yang aman dan nyaman, menggunakan sepatu yang sesuai, dan tidak berlebihan10.
Ski atau snowboarding Olahraga ini melibatkan keseimbangan dan ketinggian yang dapat meningkatkan risiko jatuh atau terpeleset. Jika hal ini terjadi, dapat menyebabkan cedera serius pada ibu atau janin11Selain itu, olahraga ini juga dapat menyebabkan hipotermia atau penurunan suhu tubuh yang berbahaya bagi ibu dan janin12. Menari. Olahraga ini dapat membantu mengeluarkan stres, meningkatkan mood, dan melatih koordinasi tubuh. Menari juga dapat dilakukan di rumah dengan musik kesukaan. Namun, hindari gerakan yang melibatkan lompatan, putaran, atau ayunan yang tajam.
Yoga panas Olahraga ini dilakukan di ruangan dengan suhu tinggi untuk meningkatkan kelenturan tubuh dan detoksifikasi. Namun, olahraga ini tidak disarankan untuk ibu hamil karena dapat menyebabkan dehidrasi, peningkatan denyut jantung, dan penurunan tekanan darah yang berisiko mengganggu aliran darah ke janin. Yoga biasa. Olahraga ini dapat membantu mengendurkan otot-otot tubuh, meningkatkan pernapasan, dan menenangkan pikiran. Namun, pastikan untuk memilih jenis yoga yang sesuai dengan kondisi kehamilan, seperti prenatal yoga atau hatha yoga. Hindari juga pose yang melibatkan perut, punggung, atau posisi berbaring telentang.


Kesimpulan

Olahraga saat hamil adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. Namun, tidak semua jenis olahraga cocok untuk dilakukan oleh ibu hamil. Ada beberapa olahraga yang dilarang saat hamil karena dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Beberapa olahraga tersebut adalah aerobik, basket, futsal atau sepak bola, ski atau snowboarding, dan yoga panas. Untuk menggantikan olahraga tersebut, ibu hamil dapat memilih olahraga yang lebih aman dan sesuai dengan kemampuan tubuh, seperti senam hamil, yoga hamil, pilates hamil, berenang, jalan kaki atau joging, dan menari. Sebelum melakukan olahraga, ibu hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan saran yang tepat.


Pertanyaan Sering Ditanyakan (FAQ)

Apakah ibu hamil boleh bersepeda?

Ibu hamil boleh bersepeda asalkan tidak berisiko jatuh atau terluka. Bersepeda dapat membantu melancarkan sirkulasi darah, menjaga berat badan ideal, dan menguatkan otot-otot kaki. Namun, sebaiknya pilih sepeda yang stabil dan nyaman, seperti sepeda statis atau sepeda tiga roda. Hindari juga bersepeda di jalanan yang ramai, berlubang, atau menanjak.

Apakah ibu hamil boleh angkat beban?

Ibu hamil boleh angkat beban asalkan tidak terlalu berat dan tidak menyebabkan ketegangan pada perut. Angkat beban dapat membantu menguatkan otot-otot lengan, bahu, punggung, dan dada. Namun, sebaiknya pilih beban yang ringan dan mudah dipegang, seperti dumbbell atau botol air. Hindari juga mengangkat beban di atas kepala atau dengan gerakan yang tiba-tiba.

Apakah ibu hamil boleh lari cepat?

Ibu hamil boleh lari cepat asalkan sudah terbiasa sebelum hamil dan tidak merasa lelah atau sesak. Lari cepat dapat membantu meningkatkan kardiovaskular, pernapasan, dan metabolisme tubuh. Namun, sebaiknya lakukan lari cepat dengan durasi dan intensitas yang sesuai dengan kondisi tubuh. Hindari juga lari cepat di cuaca panas atau dingin yang ekstrem.

Apakah ibu hamil boleh senam zumba?

Ibu hamil boleh senam zumba asalkan tidak terlalu bersemangat dan tidak merasa pusing atau mual. Senam zumba dapat membantu meningkatkan mood, energi, dan kepercayaan diri. Namun, sebaiknya pilih gerakan yang ringan dan tidak melibatkan lompatan, putaran, atau ayunan yang tajam. Hindari juga senam zumba di ruangan yang terlalu panas atau pengap.

Apakah ibu hamil boleh naik pesawat?

Ibu hamil boleh naik pesawat asalkan mendapatkan izin dari dokter kandungan dan maskapai penerbangan. Naik pesawat dapat membantu ibu hamil untuk bepergian jauh dengan cepat dan nyaman. Namun, sebaiknya pilih waktu terbang yang tidak terlalu panjang dan hindari terbang pada trimester pertama atau akhir kehamilan. Selain itu, pastikan untuk menggunakan sabuk pengaman, minum air putih yang cukup, dan bergerak secara teratur selama terbang.

Posting Komentar

Posting Komentar