
Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang paling umum di dunia, terutama di kalangan remaja. Menurut [Organisasi Kesehatan Dunia], sekitar 85% orang berusia 12-24 tahun mengalami jerawat setidaknya sekali dalam hidup mereka. Jerawat bisa menyebabkan rasa tidak percaya diri, stres, dan bahkan depresi pada beberapa orang.
Tapi apa sebenarnya penyebab jerawat masa puber? Apakah ada cara untuk mencegah atau mengobatinya? Artikel ini akan menjelaskan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap timbulnya jerawat pada remaja, serta memberikan beberapa tips dan saran untuk mengatasinya.
Apa itu Jerawat?
Jerawat adalah kondisi kulit yang terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat oleh minyak, sel kulit mati, bakteri, atau kotoran. Pori-pori kulit adalah saluran kecil yang menghubungkan kelenjar minyak (sebaceous) dengan permukaan kulit. Kelenjar minyak menghasilkan sebum, yaitu zat berminyak yang berfungsi untuk melumasi dan melindungi kulit.
Ketika pori-pori tersumbat, sebum tidak bisa keluar dan menumpuk di bawah kulit. Ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak dan menyebabkan peradangan. Peradangan ini bisa berupa komedo (blackheads atau whiteheads), papula (benjolan merah kecil), pustula (jerawat bernanah), nodul (benjolan besar dan keras), atau kista (benjolan berisi cairan).
Jenis Jerawat | Deskripsi |
---|---|
Komedo | Pori-pori yang tersumbat oleh sebum dan sel kulit mati. Jika pori-pori terbuka, sebum akan mengoksidasi dan berubah warna menjadi hitam (blackheads). Jika pori-pori tertutup, sebum akan tetap putih (whiteheads). |
Papula | Pori-pori yang tersumbat oleh sebum, sel kulit mati, dan bakteri. Bakteri menyebabkan peradangan dan membuat kulit menjadi merah dan bengkak. Papula biasanya kecil dan tidak berisi nanah. |
Pustula | Pori-pori yang tersumbat oleh sebum, sel kulit mati, bakteri, dan sel darah putih. Sel darah putih adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang bertugas melawan infeksi. Pustula adalah jerawat yang berisi nanah berwarna kuning atau hijau. |
Nodul | Pori-pori yang tersumbat oleh sebum, sel kulit mati, bakteri, dan sel darah putih secara mendalam. Nodul adalah jerawat yang besar, keras, dan menyakitkan. Nodul bisa menimbulkan jaringan parut jika tidak ditangani dengan benar. |
Kista | Pori-pori yang tersumbat oleh sebum, sel kulit mati, bakteri, dan sel darah putih secara sangat mendalam. Kista adalah jerawat yang berisi cairan atau nanah. Kista juga bisa menimbulkan jaringan parut jika tidak ditangani dengan benar. |
Apa Penyebab Jerawat Masa Puber?
Jerawat masa puber biasanya disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi selama masa pertumbuhan. Hormon adalah zat kimia yang mengatur fungsi tubuh seperti pertumbuhan, metabolisme, reproduksi, suasana hati, dan lainnya.
Salah satu hormon yang mempengaruhi produksi sebum adalah androgen. Androgen adalah hormon seks laki-laki yang juga ada pada perempuan, meskipun dalam jumlah lebih sedikit. Androgen bertanggung jawab untuk mengembangkan karakteristik seks sekunder laki-laki seperti suara, rambut, otot, dan ukuran alat kelamin.
Ketika remaja mulai memasuki masa puber, kadar androgen mereka meningkat secara signifikan. Hal ini menyebabkan kelenjar minyak menjadi lebih aktif dan menghasilkan lebih banyak sebum. Sebum yang berlebihan bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
Selain hormon, ada beberapa faktor lain yang bisa memicu atau memperparah jerawat masa puber, seperti:
- Genetik: Jerawat bisa diturunkan dari orang tua atau anggota keluarga lainnya. Jika salah satu atau kedua orang tua Anda memiliki jerawat, Anda lebih berisiko untuk mengalaminya juga.
- Stres: Stres bisa meningkatkan kadar hormon stres seperti kortisol. Kortisol bisa merangsang kelenjar minyak untuk menghasilkan lebih banyak sebum. Stres juga bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat kulit lebih rentan terhadap infeksi.
- Pola makan: Makanan tertentu bisa mempengaruhi kadar hormon dan peradangan dalam tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan yang tinggi gula, lemak jenuh, atau susu bisa meningkatkan risiko jerawat. Namun, bukti ilmiah tentang hubungan antara makanan dan jerawat masih belum kuat dan perlu diteliti lebih lanjut.
- Kebersihan: Kebersihan kulit yang buruk bisa menyebabkan penumpukan kotoran, minyak, dan bakteri pada pori-pori. Hal ini bisa memicu atau memperparah jerawat. Sebaliknya, kebersihan kulit yang berlebihan juga bisa merusak lapisan pelindung kulit dan membuatnya lebih kering dan iritasi.
- Kosmetik: Produk kosmetik yang mengandung bahan-bahan yang bisa menyumbat pori-pori seperti minyak mineral, lanolin, atau alkohol bisa menyebabkan jerawat. Produk kosmetik yang tidak cocok dengan jenis kulit Anda juga bisa menyebabkan reaksi alergi atau iritasi.
- Obat-obatan: Beberapa obat-obatan bisa menyebabkan jerawat sebagai efek samping. Contohnya adalah obat-obatan yang mengandung steroid, lithium, antikonvulsan, atau androgen. Jika Anda mengalami jerawat setelah mengonsumsi obat tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda.
Bagaimana Cara Mencegah dan Mengobati Jerawat Masa Puber?
Jerawat masa puber adalah kondisi kulit yang umum dan tidak berbahaya. Namun, jerawat bisa menimbulkan masalah psikologis seperti rendah diri, malu, atau depresi pada beberapa orang. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah dan mengobati jerawat dengan tepat.
Berikut adalah beberapa tips dan saran untuk mencegah dan mengobati jerawat masa puber:
- Bersihkan wajah Anda dua kali sehari dengan sabun lembut dan air hangat. Hindari menggunakan sabun yang terlalu keras, scrub, atau sikat yang bisa mengiritasi kulit. Jangan mencuci wajah Anda terlalu sering atau terlalu kuat karena bisa merusak lapisan pelindung kulit dan membuatnya lebih kering dan sensitif.
- Gunakan pelembap yang sesuai dengan jenis kulit Anda setelah mencuci wajah. Pelembap bisa membantu menjaga kelembapan dan elastisitas kulit. Pilih pelembap yang tidak mengandung bahan-bahan yang bisa menyumbat pori-pori seperti minyak mineral, lanolin, atau alkohol.
- Gunakan produk kosmetik yang tidak komedogenik (tidak menyumbat pori-pori). Baca label produk dengan teliti sebelum membeli atau menggunakan. Hindari menggunakan produk kosmetik yang terlalu banyak atau terlalu lama karena bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Bersihkan wajah Anda dengan baik sebelum tidur untuk menghilangkan sisa-sisa kosmetik, kotoran, dan minyak.
- Hindari menyentuh, memencet, atau menggaruk jerawat Anda. Tindakan ini bisa menyebarkan bakteri, meningkatkan peradangan, dan meninggalkan bekas luka atau jaringan parut pada kulit. Jika Anda ingin memencet jerawat yang sudah matang, pastikan tangan dan alat yang Anda gunakan bersih dan steril. Lakukan dengan hati-hati dan lembut, lalu oleskan antiseptik setelahnya.
- Jaga pola makan yang sehat dan seimbang. Konsumsi makanan yang kaya vitamin, mineral, antioksidan, dan serat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan ikan. Hindari makanan yang tinggi gula, lemak jenuh, atau susu yang bisa meningkatkan kadar hormon dan peradangan dalam tubuh. Minum air putih yang cukup untuk menjaga hidrasi kulit dan membantu mengeluarkan racun dari tubuh.
- Kurangi stres dalam hidup Anda. Stres bisa memicu atau memperparah jerawat dengan cara meningkatkan kadar hormon stres dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Cobalah untuk melakukan aktivitas yang bisa membuat Anda rileks dan bahagia seperti meditasi, yoga, olahraga, hobi, atau bersosialisasi dengan orang-orang yang Anda cintai.
- Konsultasikan dengan dokter kulit jika jerawat Anda parah atau tidak kunjung sembuh. Dokter kulit bisa memberikan diagnosis yang tepat dan resep obat-obatan yang sesuai dengan kondisi kulit Anda. Beberapa obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengobati jerawat adalah antibiotik, retinoid, asam salisilat, asam azelaic, benzoil peroksida, atau isotretinoin. Ikuti petunjuk dokter dengan baik dan jangan berhenti minum obat tanpa sepengetahuan dokter.
Kesimpulan
Jerawat masa puber adalah kondisi kulit yang umum dan tidak berbahaya yang disebabkan oleh perubahan hormon selama masa pertumbuhan. Jerawat bisa menyebabkan rasa tidak percaya diri, stres, dan depresi pada beberapa orang. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah dan mengobati jerawat dengan tepat.
Beberapa cara untuk mencegah dan mengobati jerawat masa puber adalah:
- Bersihkan wajah Anda dua kali sehari dengan sabun lembut dan air hangat.
- Gunakan pelembap yang sesuai dengan jenis kulit Anda setelah mencuci wajah.
- Gunakan produk kosmetik yang tidak komedogenik (tidak menyumbat pori-pori).
- Hindari menyentuh, memencet, atau menggaruk jerawat Anda.
- Jaga pola makan yang sehat dan seimbang.
- Kurangi stres dalam hidup Anda.
- Konsultasikan dengan dokter kulit jika jerawat Anda parah atau tidak kunjung sembuh.
Dengan melakukan tips dan saran di atas, Anda bisa mengurangi risiko jerawat masa puber dan meningkatkan kesehatan dan kecantikan kulit Anda.
Pertanyaan Sering Ditanyakan (FAQ)
Berikut adalah beberapa pertanyaan sering ditanyakan (FAQ) tentang penyebab jerawat masa puber beserta jawabannya:
Q: Apakah jerawat masa puber hanya dialami oleh remaja?
A: Tidak. Jerawat bisa dialami oleh orang-orang dari segala usia. Namun, jerawat lebih umum terjadi pada remaja karena perubahan hormon yang signifikan selama masa pertumbuhan.
Q: Apakah jerawat masa puber bisa menular?
A: Tidak. Jerawat bukanlah penyakit menular yang bisa ditularkan dari orang ke orang melalui kontak fisik atau udara. Namun, bakteri yang menyebabkan jerawat bisa menyebar melalui alat-alat kosmetik atau perawatan kulit yang digunakan bersama-sama. Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak meminjam atau meminjamkan alat-alat tersebut kepada orang lain.
Q: Apakah jerawat masa puber bisa sembuh dengan sendirinya?
A: Bisa. Jerawat biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Namun, jerawat bisa kambuh lagi jika faktor-faktor pemicunya tidak diatasi. Selain itu, jerawat yang tidak ditangani dengan benar bisa meninggalkan bekas luka atau jaringan parut yang permanen pada kulit.
Q: Apakah jerawat masa puber dipengaruhi oleh siklus menstruasi?
A: Ya. Siklus menstruasi adalah salah satu faktor yang bisa mempengaruhi jerawat pada perempuan. Hal ini karena siklus menstruasi menyebabkan perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron yang bisa mempengaruhi produksi sebum dan peradangan kulit. Biasanya, jerawat akan muncul sebelum atau selama menstruasi dan menghilang setelahnya.
Q: Apakah jerawat masa puber dipengaruhi oleh aktivitas seksual?
A: Tidak ada hubungan langsung antara jerawat dan aktivitas seksual. Namun, aktivitas seksual bisa mempengaruhi kadar hormon dan stres yang bisa memicu atau memperparah jerawat. Selain itu, aktivitas seksual yang tidak aman bisa meningkatkan risiko infeksi menular seksual (IMS) yang bisa berdampak negatif pada kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan.
Posting Komentar