YKh70czewJPjhToldazULGfX6ywHJrRKT0pAw1TH
Bookmark

Gejala dan Pencegahan Kanker Payudara: Panduan Lengkap untuk Wanita

Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara. Kanker payudara terjadi ketika sel-sel pada jaringan di payudara tumbuh secara tidak terkendali dan mengambil alih jaringan payudara yang sehat dan sekitarnya1. Kanker payudara bisa terbentuk di kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus) atau di saluran (duktus) yang membawa air susu dari kelenjar ke puting payudara. Kanker juga bisa terbentuk di jaringan lemak atau jaringan ikat dalam payudara1.

Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling sering menyerang wanita. Menurut data dari Globocan 2020, kanker payudara merupakan penyebab kematian akibat kanker tertinggi pada wanita di Indonesia, dengan angka 28,4 per 100.000 penduduk2. Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk mengetahui gejala dan pencegahan kanker payudara agar bisa mendeteksi dan mengobati penyakit ini sedini mungkin.

Gejala Kanker Payudara

Gejala Penjelasan
Benjolan atau penebalan jaringan di payudara Benjolan atau penebalan jaringan di payudara adalah salah satu gejala kanker payudara yang paling umum. Benjolan ini biasanya terasa berbeda dari jaringan di sekitarnya ketika diraba. Benjolan ini bisa berukuran kecil atau besar, keras atau lunak, bergerak atau tidak, nyeri atau tidak3.
Perubahan pada tekstur dan warna kulit payudara Perubahan pada tekstur dan warna kulit payudara bisa menjadi tanda adanya kanker payudara. Perubahan ini bisa berupa kulit yang mengeras, mengkerut, bersisik, meradang, memerah, atau berubah warna3.
Pengelupasan kulit di areola dan payudara Pengelupasan kulit di areola (area hitam di sekitar puting) dan payudara bisa menunjukkan adanya kanker payudara. Pengelupasan ini bisa disertai dengan rasa gatal, perih, atau nyeri3.
Nyeri dan pembengkakan di payudara Nyeri dan pembengkakan di payudara bisa terjadi akibat adanya kanker payudara. Nyeri ini bisa dirasakan di seluruh payudara atau hanya di bagian tertentu. Pembengkakan ini bisa menyebabkan perubahan ukuran atau bentuk payudara3.
Darah keluar dari puting payudara Darah keluar dari puting payudara bisa menjadi gejala kanker payudara. Darah ini bisa berwarna merah, coklat, atau kuning. Darah ini bisa keluar secara spontan atau setelah diperas3.
Puting payudara tertarik ke dalam Puting payudara tertarik ke dalam (inverted nipple) bisa terjadi akibat adanya kanker payudara. Puting ini bisa menjadi datar atau masuk ke dalam secara tiba-tiba atau bertahap3.
Bengkak atau benjolan di bawah ketiak Bengkak atau benjolan di bawah ketiak bisa menandakan adanya kanker payudara yang telah menyebar ke kelenjar getah bening (limfadenopati). Bengkak atau benjolan ini bisa dirasakan dengan jari-jari tangan saat mandi atau berganti pakaian3.

Gejala-gejala kanker payudara di atas mungkin tidak selalu menunjukkan adanya kanker. Bisa jadi gejala-gejala tersebut disebabkan oleh kondisi lain yang tidak berbahaya, seperti kista payudara, fibroadenoma, mastitis, atau perubahan hormonal. Namun, jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Bagaimana Cara Mendeteksi Kanker Payudara?

Cara paling sederhana untuk mendeteksi kanker payudara adalah dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin setiap bulan. Pemeriksaan ini bisa dilakukan di rumah dengan cara meraba payudara dan ketiak untuk mencari adanya benjolan atau perubahan lainnya4Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setelah menstruasi atau pada hari yang sama setiap bulannya bagi wanita yang sudah menopause4.

Selain pemeriksaan payudara sendiri, Anda juga bisa melakukan pemeriksaan payudara oleh dokter (SADANIS) setiap tahun atau sesuai anjuran dokter. Pemeriksaan ini bisa dilakukan di puskesmas, klinik, atau rumah sakit dengan cara yang sama seperti pemeriksaan payudara sendiri, namun dilakukan oleh dokter yang lebih ahli dan berpengalaman4.

Pemeriksaan lain yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara adalah mammografi. Mammografi adalah pemeriksaan dengan menggunakan sinar X untuk menghasilkan gambar jaringan payudara. Mammografi bisa mendeteksi adanya kanker payudara sebelum benjolan teraba atau gejala lain muncul. Mammografi sebaiknya dilakukan setiap 2 tahun sekali bagi wanita berusia 40 tahun ke atas atau sesuai anjuran dokter.

Pemeriksaan lain yang mungkin diperlukan untuk mendeteksi kanker payudara adalah USG payudara, biopsi payudara, MRI payudara, atau tes genetik. Pemeriksaan-pemeriksaan ini biasanya dilakukan jika hasil pemeriksaan sebelumnya menunjukkan adanya kemungkinan kanker payudara atau jika Anda memiliki faktor risiko tinggi terkena kanker payudara.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Diduga Terkena Kanker Payudara?

Jika Anda diduga terkena kanker payudara, jangan panik dan tetap tenang. Konsultasikan dengan dokter mengenai hasil pemeriksaan dan langkah-langkah selanjutnya. Dokter akan memberikan penjelasan mengenai jenis, stadium, dan prognosis kanker payudara Anda. Dokter juga akan memberikan rencana pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Pengobatan kanker payudara bisa meliputi operasi, kemoterapi, radioterapi, hormonoterapi, terapi target, atau kombinasi dari beberapa metode tersebut. Tujuan pengobatan adalah untuk menghilangkan sel-sel kanker, mencegah penyebaran kanker, mengurangi gejala, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Selama menjalani pengobatan, Anda perlu menjaga kesehatan fisik dan mental Anda. Ikuti saran dan petunjuk dokter dengan baik. Konsumsi makanan bergizi dan seimbang. Hindari rokok dan alkohol. Istirahat yang cukup dan lakukan aktivitas fisik yang sesuai dengan kemampuan Anda. Cari dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok pasien kanker payudara. Jangan ragu untuk mengungkapkan perasaan dan kekhawatiran Anda kepada orang-orang yang Anda percayai.

Pencegahan Kanker Payudara

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker payudara, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini. Berikut adalah beberapa tips pencegahan kanker payudara yang bisa Anda lakukan:

Tips Penjelasan
Jaga berat badan ideal Kelebihan berat badan atau obesitas bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara, terutama bagi wanita yang sudah menopause. Hal ini karena lemak tubuh bisa memproduksi hormon estrogen yang stimulasi pertumbuhan sel-sel payudara yang abnormal. Jaga berat badan ideal dengan menghindari makanan berlemak, manis, dan berkalori tinggi. Konsumsi lebih banyak buah, sayur, biji-bijian, dan protein rendah lemak. Lakukan aktivitas fisik secara teratur, minimal 30 menit sehari, 5 kali seminggu
Batasi konsumsi alkohol Alkohol bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara dengan cara meningkatkan kadar estrogen dan merusak DNA sel-sel payudara. Batasi konsumsi alkohol maksimal satu gelas sehari bagi wanita. Satu gelas alkohol setara dengan 350 ml bir, 150 ml anggur, atau 45 ml minuman keras.
Hindari atau berhenti merokok Rokok bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara dengan cara merusak DNA sel-sel payudara dan mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh. Hindari atau berhenti merokok sekarang juga. Jika Anda kesulitan untuk berhenti merokok, minta bantuan dari dokter, keluarga, atau teman. Anda juga bisa mencoba terapi pengganti nikotin, obat-obatan, atau konseling.
Menyusui bayi Anda Menyusui bayi Anda bisa mengurangi risiko terkena kanker payudara dengan cara menurunkan kadar estrogen dan menghilangkan sel-sel payudara yang mungkin memiliki kerusakan DNA. Menyusui bayi Anda selama mungkin, minimal selama 6 bulan pertama. Jika memungkinkan, lanjutkan menyusui hingga bayi Anda berusia 1 tahun atau lebih.
Hindari paparan radiasi dan polusi Paparan radiasi dan polusi bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara dengan cara merusak DNA sel-sel payudara dan menyebabkan peradangan kronis. Hindari paparan radiasi dan polusi sebisa mungkin. Jika Anda harus menjalani pemeriksaan medis yang menggunakan radiasi, seperti sinar X atau CT scan, pastikan dosisnya sesuai dengan standar keselamatan. Jika Anda tinggal atau bekerja di daerah yang tercemar, gunakan masker dan pakaian pelindung. Jauhi asap kendaraan bermotor dan pabrik.
Periksakan riwayat keluarga Anda Riwayat keluarga yang memiliki anggota yang terkena kanker payudara bisa meningkatkan risiko Anda untuk terkena penyakit yang sama. Hal ini karena Anda mungkin mewarisi mutasi genetik yang berhubungan dengan kanker payudara, seperti BRCA1 atau BRCA2. Periksakan riwayat keluarga Anda dengan dokter untuk mengetahui apakah Anda memiliki faktor risiko genetik. Jika ya, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan tes genetik atau pemeriksaan payudara lebih sering.

Pencegahan kanker payudara adalah upaya yang harus dilakukan oleh setiap wanita. Dengan melakukan tips-tips di atas, Anda bisa melindungi diri Anda dari penyakit yang mematikan ini. Ingatlah bahwa kanker payudara bisa dicegah, dideteksi, dan diobati jika ditangani dengan tepat.


Kesimpulan

Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara. Kanker payudara bisa menimbulkan gejala seperti benjolan, perubahan kulit, nyeri, darah keluar dari puting, puting tertarik ke dalam, atau bengkak di bawah ketiak. Kanker payudara bisa dideteksi dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri, pemeriksaan payudara oleh dokter, mammografi, atau pemeriksaan lainnya. Kanker payudara bisa diobati dengan operasi, kemoterapi, radioterapi, hormonoterapi, terapi target, atau kombinasi dari beberapa metode tersebut.

Pencegahan kanker payudara adalah hal yang penting untuk dilakukan oleh setiap wanita. Beberapa tips pencegahan kanker payudara adalah menjaga berat badan ideal, membatasi konsumsi alkohol, menghindari atau berhenti merokok, menyusui bayi, menghindari paparan radiasi dan polusi, dan memeriksakan riwayat keluarga. Dengan melakukan tips-tips ini, Anda bisa mengurangi risiko terkena kanker payudara dan meningkatkan kesehatan Anda secara umum.


Pertanyaan Sering Ditanyakan (FAQ)

Q: Apa penyebab kanker payudara? A: Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara, seperti usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, genetik, hormon, gaya hidup, lingkungan, dan lain-lain.

Q: Apakah pria bisa terkena kanker payudara? A: Ya, pria juga bisa terkena kanker payudara, meskipun jarang terjadi. Kanker payudara pada pria biasanya terjadi pada usia 60 tahun ke atas. Gejala, diagnosis, dan pengobatan kanker payudara pada pria mirip dengan wanita.

Q: Apakah deodoran bisa menyebabkan kanker payudara? A: Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa deodoran bisa menyebabkan kanker payudara. Beberapa orang khawatir bahwa bahan-bahan kimia dalam deodoran, seperti aluminium atau paraben, bisa masuk ke dalam tubuh melalui kulit atau luka akibat mencukur dan merangsang pertumbuhan sel-sel kanker. Namun, penelitian yang telah dilakukan tidak menemukan hubungan antara penggunaan deodoran dan risiko kanker payudara.

Q: Apakah bra bisa menyebabkan kanker payudara? A: Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa bra bisa menyebabkan kanker payudara. Beberapa orang khawatir bahwa bra yang terlalu ketat bisa menghambat aliran getah bening dan menyebabkan penumpukan racun di jaringan payudara. Namun, penelitian yang telah dilakukan tidak menemukan hubungan antara penggunaan bra dan risiko kanker payudara.

Q: Apakah makanan tertentu bisa mencegah atau menyembuhkan kanker payudara? A: Tidak ada makanan tertentu yang bisa mencegah atau menyembuhkan kanker payudara. Namun, makanan yang sehat dan seimbang bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi peradangan yang berhubungan dengan kanker. Beberapa makanan yang baik untuk kesehatan payudara adalah buah-buahan, sayuran hijau, tomat, kunyit, bawang putih, jahe, teh hijau, ikan berlemak, kedelai, dan biji-bijian.

Posting Komentar

Posting Komentar